5 Fitur Android dan iPhone yang Mirip, Apa Saja Perbedaannya ?

5 Fitur Android dan iPhone yang Mirip, Apa Saja Perbedaannya ?

Kalau ngomongin Android vs iPhone, biasanya orang langsung kebagi dua kubu: ada yang bilang iPhone lebih elegan, ada juga yang yakin Android lebih fleksibel. Padahal, kalau dilihat lebih dalam, sebenarnya kedua platform ini sering banget punya fitur yang mirip bahkan hampir sama persis. Bedanya cuma di nama, cara branding, atau sedikit polesan teknologi.

Nah, biar makin jelas, yuk kita kupas lima fitur populer yang ada di iPhone dan Android. Meski kelihatannya kembar, ternyata ada perbedaan penting yang perlu lo tahu.

1. AirDrop vs Quick Share

Bayangin lagi nongkrong bareng temen, terus lo mau kirim video atau foto dengan cepat tanpa ribet. Di iPhone, orang bakal pakai AirDrop, sementara di Android ada Quick Share. Dari segi fungsi, keduanya sama-sama alat transfer file ngebut yang nggak bikin kualitas foto atau video jadi turun.

Cara kerjanya juga mirip: gabungan WiFi dan Bluetooth. Jadi dua perangkat harus saling deketan biar bisa nyambung. Bedanya, AirDrop lahir lebih dulu dibanding Quick Share. Jadi bisa dibilang, Quick Share adalah “adik” yang meniru konsep AirDrop.

Nah, keunggulan iPhone ada di sisi kecepatan dan keamanan. Apple memang terkenal ketat dalam hal proteksi data, jadi file yang dikirim lewat AirDrop relatif lebih aman. Quick Share di Android tetap oke, tapi standar keamanan antar-brand kadang beda-beda. Jadi kalau dibandingin, AirDrop bisa dibilang lebih solid, sementara Quick Share lebih fleksibel karena tersedia di berbagai tipe perangkat Android.

2. ProMotion vs LTPO

Kalau lo hobi main game atau scrolling media sosial, lo pasti nyadar kalau layar HP sekarang makin halus. Nah, teknologi di balik itu namanya variable refresh rate. Di Android, biasanya disebut LTPO (Low-Temperature Polycrystalline Oxide), sementara Apple kasih nama lebih keren: ProMotion.

Fungsinya sama: bikin refresh rate layar bisa naik turun sesuai kebutuhan. Lagi baca artikel? Refresh rate bisa turun jadi 1Hz biar hemat baterai. Lagi main game? Bisa naik sampai 120Hz biar gerakan mulus banget.

Bedanya? Ya, lagi-lagi soal branding. Apple pakai istilah ProMotion biar terdengar lebih premium, padahal dasarnya sama kayak LTPO. Tapi perlu diakui, eksekusi Apple biasanya lebih stabil. Transisi naik-turun refresh rate terasa halus banget tanpa gangguan. Sementara di Android, beberapa brand udah jago juga mainin teknologi ini, bahkan ada yang lebih dulu nerapin LTPO sebelum Apple. Jadi, bisa dibilang di sektor ini, persaingan bener-bener ketat.

3. Face ID vs Face Recognition

Buka kunci HP cuma dengan tatapan mata? Dulu kedengerannya futuristik, tapi sekarang udah jadi standar. Di Android, fitur ini disebut face recognition, sementara Apple dengan bangga menyebutnya Face ID.

Kedua fitur ini memang sama-sama metode biometrik buat buka HP tanpa password. Cuma, Apple lagi-lagi punya keunggulan dari sisi sensor dan keamanan. Face ID nggak cuma pakai kamera depan biasa, tapi juga dilengkapi sensor kedalaman (TrueDepth) yang bikin deteksinya lebih akurat. Jadi, meskipun lo kembar identik, kemungkinan besar Face ID bisa bedain.

Sementara itu, face recognition di Android sifatnya lebih bervariasi. Ada brand yang pakai kamera depan standar (kurang aman karena bisa ketipu foto), ada juga yang udah pakai sensor canggih kayak infrared. Makanya, pengalaman tiap orang bisa beda-beda. Apple main aman dengan satu standar tinggi, sedangkan Android kasih fleksibilitas tapi kualitasnya tergantung produsen.

Baca Juga : 10 Trik Foto Estetik dengan Kamera Android Biar Hasilnya Kayak DSLR

4. Touch ID vs Fingerprint

Kalau tadi ngomongin buka HP pakai wajah, sekarang pindah ke cara klasik: pakai sidik jari. Di Android, istilahnya simpel: fingerprint sensor. Di iPhone, Apple bikin branding khusus: Touch ID.

Sebenarnya, nggak ada perbedaan besar. Sama-sama minta lo tempelin jari ke sensor, terus layar kebuka. Bedanya, Apple dulu sempat jadi pionir dengan Touch ID, tapi kemudian malah ninggalin teknologi ini di seri-seri terbaru demi fokus ke Face ID.

Android justru kebalikannya. Fingerprint masih terus dikembangin, bahkan makin canggih. Sekarang udah ada teknologi in-display fingerprint yang bikin sensor tersembunyi di bawah layar. Jadi nggak perlu tombol fisik lagi. Dalam hal ini, Android bisa dibilang lebih variatif, sementara iPhone cenderung konservatif: kalau udah move on ke Face ID, ya mereka tinggalkan Touch ID.

5. Action Button vs Shutter Button

Yang terakhir, ada fitur tombol tambahan. Di iPhone terbaru, Apple ngenalin yang namanya Action Button. Sementara di Android, tombol semacam ini sering muncul dalam bentuk shutter button di beberapa seri.

Secara fungsi dasar, keduanya sama-sama shortcut. Bedanya, shutter button di Android biasanya dipakai buat akses kamera dan motret cepat. Sedangkan Action Button di iPhone lebih fleksibel, bisa diatur buat buka aplikasi tertentu, rekam suara, atau jalankan perintah khusus.

Tapi jangan salah, beberapa brand Android juga kasih opsi kustomisasi tombol. Jadi, walau awalnya cuma buat kamera, lo bisa atur buat hal lain. Jadi lagi-lagi, mirip tapi nggak seratus persen sama.

Android dan iPhone: Rival Sekaligus Saudara

Kalau dilihat dari kelima fitur di atas, jelas banget kalau Android dan iPhone ibarat kakak-adik. Kadang Apple yang duluan bikin tren, Android nyusul dengan versi lebih fleksibel. Kadang juga Android yang bereksperimen duluan, lalu Apple masuk belakangan tapi dengan eksekusi lebih rapi.

AirDrop vs Quick Share, Face ID vs face recognition, Touch ID vs fingerprint—semua bukti bahwa persaingan keduanya justru bikin dunia smartphone makin berkembang. Buat pengguna, ini kabar baik. Karena artinya, kita dapat pilihan lebih banyak dengan kualitas yang terus meningkat.

Pada akhirnya, soal pilih Android atau iPhone itu balik ke preferensi masing-masing. Ada yang suka ekosistem Apple yang ketat, ada juga yang nyaman dengan fleksibilitas Android. Yang jelas, keduanya saling dorong untuk terus berinovasi, dan itulah kenapa fitur-fitur yang awalnya eksklusif sekarang bisa ditemuin di dua dunia.

Penutup

Persaingan antara iPhone dan Android kadang bikin panas, tapi juga seru. Fitur-fitur yang mirip ini jadi bukti kalau keduanya sebenarnya belajar satu sama lain. Apple unggul di sisi keamanan dan branding, Android unggul di fleksibilitas dan variasi teknologi.

Jadi, daripada ribut soal siapa yang lebih unggul, mending kita nikmati aja hasilnya. Karena pada akhirnya, baik pengguna Android maupun iPhone sama-sama dapet pengalaman yang makin lama makin canggih.

Kalau kata pepatah, “saingan sehat bikin maju.” Dan iPhone serta Android udah buktiin itu dengan sangat baik. Dengan adanya rivalitas ini, kita sebagai pengguna justru jadi pihak yang paling diuntungkan. Setiap tahun, selalu ada gebrakan baru, inovasi segar, dan peningkatan fitur yang bikin hidup lebih praktis. Intinya, mau tim iPhone atau Android, yang penting tetap enjoy teknologi yang ada.