Apa Itu TPS Game dan Perbedaannya dengan FPS?

Apa Itu TPS Game dan Perbedaannya dengan FPS?

Dalam dunia video game, istilah genre sering bikin bingung orang awam. Ada RPG, MOBA, battle royale, sandbox, sampai yang populer banget: FPS dan TPS. Kedua istilah ini sering muncul, apalagi di game kompetitif. Tapi, apakah semua orang benar-benar tahu apa itu FPS dan TPS? Banyak yang cuma main game-nya saja tanpa menyadari kalau sebenarnya genre punya peran besar dalam menentukan cara bermain, pengalaman visual, hingga strategi.

Kali ini kita akan bahas lebih dalam soal TPS (Third Person Shooter), lalu membandingkannya dengan FPS (First Person Shooter). Kenapa keduanya sering dianggap mirip, apa perbedaannya, serta bagaimana dampaknya ke pengalaman gaming kita.

1. Apa Itu TPS (Third Person Shooter) ?

TPS adalah singkatan dari Third Person Shooter. Sesuai namanya, game jenis ini menampilkan karakter yang kita mainkan dari sudut pandang orang ketiga—biasanya kamera berada di belakang bahu atau sedikit di atas karakter. Dengan begitu, kita bisa melihat tubuh penuh karakter, mulai dari kepala, badan, sampai senjata yang ia pegang.

Contoh populer game TPS antara lain:

Gears of War (ikonik untuk genre ini).

Fortnite (battle royale dengan kamera third person).

PUBG Mobile versi default (meski bisa switch ke FPP/FPS).

The Division atau Ghost Recon dari Ubisoft.

Resident Evil 4 Remake, yang menggabungkan aksi horor dengan gaya tembak third person.

Keunggulan TPS ada pada cakupan pandangan yang lebih luas. Karena kamera agak menjauh, pemain bisa melihat lebih banyak area sekitar karakter, termasuk musuh yang mungkin bersembunyi di pojokan. Hal ini membuat TPS sering dipakai untuk game yang menuntut taktik, eksplorasi, dan gaya sinematis.

2. Apa Itu FPS (First Person Shooter) ?

FPS adalah singkatan dari First Person Shooter. Bedanya dengan TPS, FPS menampilkan sudut pandang orang pertama. Artinya, kita melihat dunia game seolah-olah dari mata karakter langsung. Biasanya, yang terlihat hanya senjata di tangan dan tampilan layar depan.

Contoh terkenal genre FPS:

Call of Duty (Modern Warfare, Warzone, dll).

Counter-Strike: Global Offensive (CS:GO).

Valorant.

Battlefield series.

Halo.

Kelebihan FPS adalah immersi yang tinggi. Karena pandangan sama seperti mata karakter, pemain merasa benar-benar “terjun” ke dalam medan pertempuran. Sensasi menembak, berlindung, atau mengintip musuh terasa lebih nyata dan menegangkan.

3. Perbedaan Utama TPS dan FPS

Meskipun sama-sama game tembak-tembakan, TPS dan FPS punya perbedaan fundamental:

a. Sudut Pandang

TPS: kamera di belakang karakter → bisa lihat tubuh karakter penuh.

FPS: kamera di mata karakter → hanya lihat senjata & dunia sekitar.

b. Tingkat Imersi

TPS: terasa lebih seperti menonton film atau mengendalikan avatar.

FPS: terasa lebih nyata, seolah pemain sendiri yang berada di lokasi.

c. Kesadaran Situasional

TPS: lebih mudah membaca lingkungan, bisa mengintip dari balik tembok tanpa kelihatan.

FPS: pandangan terbatas, jadi lebih menegangkan karena musuh bisa muncul tiba-tiba.

d. Strategi Permainan

TPS: cocok untuk taktik tim, cover system (bersembunyi di balik objek), dan gameplay eksplorasi.

FPS: lebih menekankan kecepatan reaksi, akurasi, dan refleks tangan.

e. Pengalaman Visual

TPS: biasanya lebih cinematic, karena kita bisa melihat animasi karakter berlari, reload, atau melakukan aksi keren.

FPS: fokus ke aiming dan realisme tembak-menembak.

4. Kenapa Ada Game yang Menggabungkan TPS dan FPS ?

Beberapa game modern sekarang tidak mau terpaku hanya ke satu sudut pandang. Ada yang menggabungkan keduanya, sehingga pemain bisa memilih mau main TPS atau FPS sesuai kenyamanan.

Contohnya:

PUBG: punya mode TPP (third person perspective) dan FPP (first person perspective).

Fallout 4: meski dasarnya RPG, bisa dimainkan dalam sudut pandang TPS atau FPS.

Star Wars Battlefront II: memungkinkan gonta-ganti sudut pandang.

Fitur ini muncul karena tiap pemain punya preferensi berbeda. Ada yang lebih suka imersi ala FPS, ada juga yang lebih nyaman dengan awareness luas ala TPS. Dengan memberi opsi, developer bisa menjangkau lebih banyak pemain.

Baca Juga : Kenapa HP Zaman Sekarang Desainnya Monoton ?

5. Sejarah Singkat TPS dan FPS

FPS mulai populer sejak era 90-an dengan game legendaris seperti Doom (1993) dan Quake. Dari situlah genre ini berkembang jadi salah satu yang paling dominan di dunia gaming.

TPS sendiri baru naik daun setelah Resident Evil 4 (2005) memperkenalkan sistem kamera over-the-shoulder yang revolusioner. Setelah itu, Gears of War dan Uncharted makin menguatkan genre ini.

Menariknya, banyak game modern kini mengadopsi elemen keduanya. Developer sadar bahwa variasi sudut pandang bisa memperkaya pengalaman pemain.

6. Kelebihan dan Kekurangan Masing-Masing

a. TPS

Kelebihan:

Pandangan lebih luas, awareness lebih tinggi.

Lebih mudah untuk taktik cover & positioning.

Cocok untuk game eksplorasi, open-world, atau aksi sinematis.

Kekurangan:

Imersi lebih rendah dibanding FPS.

Aiming bisa terasa kurang natural karena kamera agak jauh.

b. FPS

Kelebihan:

Memberikan pengalaman paling nyata dan intens.

Aiming lebih natural karena sesuai sudut pandang mata.

Cocok untuk kompetisi e-sports.

Kekurangan:

Pandangan terbatas, mudah “dikagetin” musuh.

Bisa bikin sebagian orang pusing (motion sickness).

7. Mana yang Lebih Populer ?

Kalau bicara soal populer, FPS memang lebih dominan, terutama di dunia e-sports. Judul-judul seperti CS:GO, Valorant, atau Call of Duty punya basis pemain raksasa dan turnamen internasional dengan hadiah jutaan dolar.

TPS juga populer, tapi biasanya lebih ke arah game kasual atau open-world, misalnya Fortnite, PUBG Mobile, atau GTA V. TPS sering dipilih untuk gamer yang ingin gameplay lebih santai atau cinematic, bukan sekadar adu refleks.

8. Pilih Mana: TPS atau FPS ?

Jawabannya tergantung gaya main masing-masing:

Kalau kamu suka sensasi immersif, tegang, dan ingin merasa seperti benar-benar berada di medan perang → pilih FPS.

Kalau kamu lebih suka awareness luas, taktik, eksplorasi, dan tampilan cinematic → pilih TPS.

Bahkan, banyak gamer sekarang memainkan keduanya tergantung mood. Kadang butuh aksi cepat ala FPS, kadang pengen lebih santai dengan TPS.

9. Masa Depan TPS dan FPS

Industri game terus berkembang. Dengan teknologi VR (Virtual Reality) dan AR (Augmented Reality), FPS bisa semakin nyata karena langsung menggabungkan gerakan tubuh kita ke dalam game. Sedangkan TPS mungkin akan semakin cinematic, bahkan bisa membawa nuansa film interaktif.

Ada kemungkinan juga kedua genre makin melebur. Bayangkan game hybrid di mana kita bisa bebas switch antara sudut pandang first person untuk momen intens, dan third person untuk eksplorasi.

Kesimpulan

TPS (Third Person Shooter) adalah genre game tembak-menembak dengan sudut pandang kamera orang ketiga, di mana pemain bisa melihat karakter secara penuh. Sementara itu, FPS (First Person Shooter) menempatkan kamera di mata karakter sehingga pengalaman terasa lebih imersif.

Perbedaan keduanya terletak pada sudut pandang, tingkat imersi, strategi gameplay, hingga pengalaman visual. TPS unggul dalam awareness dan cinematic, sedangkan FPS unggul dalam intensitas dan realisme.

Pada akhirnya, baik TPS maupun FPS punya penggemar masing-masing. Keduanya juga punya kontribusi besar terhadap perkembangan industri game modern. Dan yang jelas, pilihan antara TPS atau FPS bukan soal mana yang lebih baik, tapi soal mana yang paling cocok dengan gaya bermain kamu.