Baru Beli iPad ? Ini 7 Aplikasi Pertama yang Wajib Diinstal

Baru Beli iPad ? Ini 7 Aplikasi Pertama yang Wajib Diinstal

Beli iPad baru itu rasanya seperti dapat mainan mahal yang serba bisa. Layarnya lebar, warnanya tajam, performanya kencang, dan semua terasa premium — tapi tunggu dulu, iPad tanpa aplikasi itu seperti pedang tanpa tajamnya, atau dapur tanpa alat masak. Nah, biar iPad barumu nggak cuma jadi layar besar buat nonton YouTube, ada baiknya kamu isi dengan aplikasi-aplikasi produktif, kreatif, dan seru yang benar-benar bisa memaksimalkan potensinya.

Apple memang sudah menyediakan banyak aplikasi bawaan, tapi sebagian besar cuma “dasar” aja. Kalau kamu mau benar-benar merasakan kekuatan iPad — baik untuk kerja, belajar, ataupun hiburan — ada tujuh aplikasi yang wajib banget kamu instal duluan. Mulai dari alat menggambar profesional sampai aplikasi belajar berbasis AI, semuanya dirancang untuk bikin iPad kamu jadi mesin kreatif yang hidup. Yuk, kita bedah satu per satu!

1. Procreate – Kanvas Digital yang Hidup di Genggamanmu

Kalau kamu suka menggambar, melukis, atau sekadar mencoret-coret dengan Apple Pencil, Procreate adalah aplikasi pertama yang harus kamu unduh. Aplikasi ini bukan sekadar “paint” versi iPad, tapi senjata para seniman digital di seluruh dunia. UI-nya simpel tapi powerful, respons Apple Pencil-nya luar biasa halus, dan setiap goresan terasa seperti kuas sungguhan.

Procreate mendukung resolusi kanvas super besar (hingga 16k x 8k di iPad Pro), plus Brush Studio yang bisa kamu kustomisasi sesuka hati. Ada ratusan kuas, layer system yang canggih, hingga fitur painting 3D buat bikin model lebih hidup. Mesin grafis Valkyrie-nya membuat setiap sapuan warna terasa real-time tanpa lag.

Karya yang kamu buat bisa langsung diekspor ke PNG, JPEG, bahkan PDF — cocok untuk seniman, desainer, atau mahasiswa seni. Harga Rp195 ribu memang berbayar, tapi nilainya setara dengan “studio digital” di dalam tas kamu.

2. LumaFusion – Studio Film di Dalam iPad

Buat kamu yang suka editing video, LumaFusion adalah aplikasi wajib. Ini bukan sekadar video editor biasa, tapi editor profesional yang bisa menyaingi software desktop seperti Final Cut Pro. Uniknya, LumaFusion bisa jalan mulus bahkan di iPad generasi lama.

Kamu bisa mengedit hingga 12 track video dan 12 audio sekaligus, menumpuk efek, menambahkan overlay, voice over, dan transisi dengan mudah. Ada fitur color correction, chroma key (green screen), dan dukungan plugin pihak ketiga.

LumaFusion mendukung berbagai aspek rasio dan frame rate, jadi kamu bisa bikin video sinematik, reels, atau vlog dengan kualitas tinggi. Dengan UI-nya yang intuitif dan smooth, kamu bakal merasa seperti punya studio editing profesional di pangkuanmu.

Baca juga  :  Cara Menggunakan AI untuk Keluar dari Sandwich Generation

3. Gauth AI Study Companion – Guru Pintar di Dalam Tablet

Belajar kini bisa lebih interaktif dengan Gauth AI Study Companion. Cukup arahkan kamera iPad ke soal yang ingin kamu pecahkan — matematika, fisika, atau kimia — dan Gauth akan memberikan jawaban lengkap beserta langkah-langkah penjelasannya.

Yang keren, aplikasi ini bukan cuma ngasih hasil akhir. Gauth menampilkan proses berpikir, animasi penjelasan, bahkan bisa mengajarkan konsep dasar dengan gaya interaktif. Ada fitur tutor AI dengan suara yang terasa seperti guru sungguhan, lengkap dengan papan tulis digital untuk menggambar atau menjelaskan rumus.

Buat pelajar atau mahasiswa, Gauth AI ibarat teman belajar yang nggak pernah bosan ditanya. Kamu bisa belajar kapan pun tanpa takut dimarahi guru karena “nanya mulu”.

4. GoodNotes – Buku Catatan Digital yang Serasa Nyata

Kalau kamu tipe orang yang suka mencatat rapi tapi benci menumpuk kertas, GoodNotes bakal jadi sahabat terbaikmu. Aplikasi ini mengubah iPad menjadi buku catatan digital interaktif. Kamu bisa menulis dengan Apple Pencil, menggambar diagram, atau mengetik teks di halaman yang sama.

Setiap catatan tersimpan otomatis di iCloud, bisa dibackup ke Google Drive atau Dropbox, dan bisa diakses di berbagai perangkat. GoodNotes juga punya fitur keren seperti pengenalan tulisan tangan, pengaturan folder, dan bahkan kemampuan merapikan tulisan otomatis.

Kini GoodNotes juga bisa digunakan untuk membuat papan tulis digital, menyelesaikan soal matematika, dan merangkum isi catatanmu secara cerdas. Cocok buat pelajar, dosen, atau profesional yang nggak mau repot bawa buku ke mana-mana.

5. Ulysses – Aplikasi Penulis yang Minimalis Tapi Canggih

Bagi para penulis, blogger, atau mahasiswa yang sering menulis laporan, Ulysses adalah tempat terbaik untuk “berpikir lewat tulisan”. Aplikasi ini fokus pada pengalaman menulis yang bersih, bebas gangguan, dan penuh fitur berguna di balik layar.

Kamu bisa menulis dengan format markup yang simpel, melihat statistik tulisan, bahkan menggunakan proofreading otomatis. Semua tulisan tersinkronisasi via iCloud, jadi kamu bisa mulai di iPad dan lanjut di MacBook atau iPhone.

Ulysses juga memungkinkan kamu langsung publish tulisan ke WordPress, Medium, atau Ghost. Mau bikin eBook atau PDF juga bisa dalam hitungan detik. Aplikasinya tampak sederhana, tapi diam-diam menyimpan kekuatan besar bagi siapa pun yang hidupnya berputar di sekitar kata.

6. Paprika Recipe Manager – Dapur Pintar di Ujung Jari

Kalau kamu suka masak atau baru belajar, Paprika Recipe Manager wajib dicoba. Bayangkan punya aplikasi yang bisa menyimpan semua resep favoritmu, membuat daftar belanja otomatis, dan bahkan mengingatkan kalau bahanmu hampir kedaluwarsa.

Paprika bisa mengimpor resep langsung dari situs web kuliner, lengkap dengan gambar, langkah-langkah, dan bahan-bahan yang sudah diatur rapi. Kamu bisa menambahkan catatan pribadi atau menyesuaikan porsi sesuai jumlah orang.

Saat memasak, tinggal aktifkan mode “masak” dan centang bahan satu per satu sambil nyalakan timer langsung dari aplikasi. Semua datanya bisa tersinkronisasi antar perangkat, jadi kamu bisa nyiapin bahan lewat iPhone dan lanjut masak pakai iPad di dapur.

7. Clash Royale – Hiburan Serius di Tengah Kesibukan

Setelah kerja, belajar, dan berkreativitas, tentu kamu butuh hiburan juga. Di sinilah Clash Royale masuk sebagai penutup daftar. Game ini sudah terkenal karena gameplay-nya yang unik — campuran strategi, kartu, dan pertarungan real-time yang seru banget.

Di sini kamu menyusun dek berisi kartu pasukan, bangunan, dan spell yang digunakan untuk menyerang menara lawan. Semua pertarungan terjadi secara online, dan butuh strategi cepat sekaligus manajemen Elixir yang cerdas.

Selain itu, kamu bisa bergabung dengan klan untuk latihan bareng, tukar kartu, atau ikut turnamen. Dengan layar besar iPad, Clash Royale terasa jauh lebih hidup dan imersif. Cocok buat melepas stres tanpa harus mikir terlalu berat.

Penutup – iPad Bukan Sekadar Tablet, Tapi Portal Kreativitas

Tujuh aplikasi di atas menunjukkan bahwa iPad bukan cuma “gadget besar buat nonton film”. Ia bisa jadi kanvas seniman, studio editor, ruang belajar, buku catatan, dapur digital, dan arena perang mini. Semua tergantung pada aplikasi yang kamu pilih.

Jadi, kalau kamu baru saja beli iPad, jangan biarkan perangkat itu menganggur. Isi dengan aplikasi yang bisa bikin kamu berkembang — baik secara kreatif, intelektual, maupun emosional. Karena pada akhirnya, teknologi itu cuma alat. Yang membuatnya hidup adalah manusia yang tahu cara menggunakannya.