Tutorial Servis HP Vivo Y12 Restart Terus: Pengalaman Langsung dari Meja Servis

Tutorial Servis HP Vivo Y12 Restart Terus: Pengalaman Langsung dari Meja Servis

Halo, assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Jumpa lagi dengan saya, Bang Tekso. Gimana kabarnya, Sobat semua? Semoga sehat selalu ya. Kali ini saya mau berbagi pengalaman menarik sekaligus jadi tutorial buat teman-teman yang mungkin ketemu kasus serupa. Jadi ceritanya, saya baru saja dapat servisan sebuah HP Vivo Y12. Masalahnya agak unik, karena menurut si pemilik, HP ini tidak pernah jatuh, tidak pernah kena air, tapi kalau dinyalakan cuma muncul logo lalu mati. Saat dicas pun begitu, muncul logo sebentar lalu mati lagi. Intinya, HP ini masuk kategori bootloop alias restart terus-menerus.

Nah, di artikel ini saya bakal cerita dari awal sampai akhir bagaimana langkah demi langkah saya mendiagnosis dan memperbaiki masalahnya. Jadi teman-teman bisa ikut belajar dan mungkin bisa praktik juga kalau ketemu kasus mirip. Yuk, kita mulai!

Langkah Awal: Diagnosa Masalah

Seperti biasa, kalau ada HP yang bermasalah, langkah pertama yang saya lakukan adalah ngobrol dulu sama pemiliknya. Saya tanyakan apakah sebelumnya ada tanda-tanda memori penuh, sering error, atau mungkin ada aplikasi yang bikin crash. Katanya sih kadang iya, kadang enggak, dan sebagian data sudah dihapus. Jadi kemungkinan ada faktor software, tapi belum tentu juga.

Karena ciri-cirinya restart terus walau sudah dicas, saya curiga masalah ada di hardware, khususnya di baterai atau jalur power. Jadi saya putuskan untuk langsung bongkar HP-nya. Pertama, saya keluarkan SIM tray, lalu buka backdoor, dan lanjut lepas baut-bautnya. Setelah terbuka, saya fokus ke bagian baterai.

Cek Kondisi Baterai

Langkah berikutnya saya copot baterai untuk memastikan kondisinya. Baterai itu penting banget, karena kalau drop, HP bisa gagal booting. Saya pakai alat aktivator, colokkan ke smart USB, dan perhatikan indikatornya. Normalnya, lampu harus warna biru kalau baterai sehat. Tapi ternyata yang muncul warna merah. Artinya, ada masalah pada baterai.

Lalu saya cek arusnya. Normalnya, kalau “tembak” baterai itu bisa 2 sampai 3 ampere. Tapi hasilnya cuma sekitar 1 amp lebih. Nah, jelas ini mengindikasikan baterai bermasalah. Saya curiga ke arah komponen RPU atau air views di baterai.

Proses Bypass Baterai

Untuk memastikan, saya buka lapisan solasi pada baterai, lalu ketemulah sebuah kotak hitam kecil yang disebut RPU. Dari sini, saya lakukan teknik jumper. Pertama, saya tambahkan flux di tiap kutubnya, lalu oleskan timah pasta. Setelah itu, saya ambil kawat kecil, dan lakukan jumper dari kutub kanan ke kutub kiri. Setelah selesai, saya rapikan dan pasang kembali.

Hasilnya? Setelah dites lagi dengan aktivator, ampernya naik ke 3 amp lebih. Lampu indikator juga berubah jadi biru. Artinya baterai sudah sehat kembali. Saya biarkan dicas sekitar 15 menit, lalu pasang lagi ke HP.

Sayangnya, setelah dicoba hidupkan, hasilnya masih sama. HP hanya menampilkan logo Vivo lalu mati lagi. Artinya, baterai memang bermasalah, tapi bukan satu-satunya penyebab. Saya harus lanjut ke tahap berikutnya.

Mencurigai Tombol Power

Saya coba hidupkan HP tanpa dicas, tetap sama saja. Tapi begitu saya lepas fleksibel tombol power, hasilnya agak beda. HP bisa muncul logo Vivo, bahkan sempat masuk boot Android. Jadi saya mulai curiga kalau masalah utamanya ada di fleksibel tombol power. Bisa jadi tombol ini short sehingga bikin HP restart terus.

Namun, masalah baru muncul saat saya coba cas. Konektor cas terasa longgar, harus digoyang-goyang supaya nyambung. Bahkan muncul notifikasi temperatur high, yang artinya ada error di jalur charging. Waduh, tambah PR lagi.

Cek Jalur Charging dan Temperatur

Dalam kasus HP Vivo, notifikasi temperatur bisa muncul karena beberapa faktor:

1. Baterai bermasalah

2. Jalur BSI atau Bed ID error

3. Thermistor rusak

4. Konektor cas abnormal

Saya cek jalur di area konektor baterai pada motherboard. Nilai hambatan untuk jalur positif normal, tapi untuk BSI line kadang muncul, kadang hilang. Dari sini saya putuskan untuk angkat mesin dan cek jalur Bed ID.

Setelah saya kerok bagian balik kaleng, saya ikuti skema jalurnya. Ternyata jalur Bed ID tidak ada masalah besar. Jadi saya alihkan kecurigaan ke papan cas bagian bawah.

Baca juga : Gemini AI: Panduan Lengkap dan 11 Prompt Edit Foto Liburan di Luar Negeri

Ganti Papan Cas

Saya cari papan cas original, akhirnya dapat dari Vivo Y17. Meskipun beda seri, tapi komponennya mirip dan kompatibel. Papan cas ini penting karena di dalamnya ada IC yang bisa short dan menyebabkan suhu tinggi. Saya ganti papan cas lama dengan yang original copotan, lalu coba nyalakan HP lagi.

Hasilnya? Alhamdulillah, notifikasi temperatur hilang. Jadi bisa dipastikan masalah bukan di jalur BSI, melainkan di papan cas bagian bawah.

Uji Coba Akhir

Setelah papan cas diganti, HP saya hidupkan lagi. Logo Vivo muncul, lalu lanjut ke tampilan menu. Wah, lega banget rasanya. Saya coba colok charger, arus pengisian normal, tidak ada notifikasi aneh, dan HP tidak restart lagi.

Kesimpulannya, permasalahan HP Vivo Y12 ini ada di dua titik:

1. Fleksibel tombol power short

2. Papan cas bagian bawah bermasalah

Setelah keduanya diperbaiki, HP kembali normal dan siap diserahkan ke pemiliknya.

Pelajaran dari Kasus Ini

Dari pengalaman servis kali ini, ada beberapa pelajaran penting:

Jangan langsung menyimpulkan. Walaupun awalnya curiga baterai, ternyata ada masalah lain di tombol power dan papan cas. Jadi periksa step by step.

BSI line itu tricky. Notifikasi temperatur tinggi atau rendah tidak selalu berarti komponen baterai rusak. Bisa saja masalah ada di konektor cas atau IC papan bawah.

Gunakan sparepart original. Dari pengalaman saya, komponen copotan original justru lebih awet dibanding beli baru tapi KW.

Sabar dan teliti. Servis HP bukan sekadar ganti part, tapi juga memahami alur arus dan fungsi tiap jalur.

Selain itu, saya selalu mencatat setiap langkah perbaikan dan mengambil foto sebelum-sesudah sebagai dokumentasi. Dokumentasi berguna untuk pelacakan jika masalah muncul kembali atau saat ada klaim. Selalu pakai alat yang tepat dan perhatikan ESD (electrostatic discharge) karena banyak kerusakan kecil yang muncul gara-gara statis. Komunikasi yang jelas dengan pemilik penting — jelaskan dugaan penyebab, opsi perbaikan, dan risiko sebelum mengganti komponen. Terus belajar dari tiap kasus; pengalaman nyata adalah guru terbaik untuk meningkatkan skill servis. Jangan lupa istirahat supaya fokus terjaga.

Penutup

Nah, itu tadi pengalaman saya memperbaiki Vivo Y12 yang bermasalah restart terus. Dari awal diagnosa baterai, bypass RPU, mencurigai tombol power, sampai akhirnya menemukan biang kerok di papan cas. Prosesnya memang panjang, butuh ketelitian, dan kadang bikin pusing. Tapi di situlah serunya dunia servis HP.

Semoga cerita dan tutorial ini bermanfaat buat teman-teman semua. Kalau ketemu kasus mirip, coba ikuti langkah-langkahnya dengan hati-hati. Ingat, jangan buru-buru ganti part sebelum yakin masalahnya di mana.

Terima kasih sudah menyimak sampai akhir. Sampai jumpa di cerita servis berikutnya. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.